Kisah Nyata, Duel Seorang Pemabuk dengan Hamba Allah
Ini adalah kisah nyata yang benar-benar nyata saya alami sendiri, lihat sendiri dan dengar sendiri, bagaimana Allah sangat presisi dalam memberikan porsi ujian kepada hamba-Nya.
Suatu ketika saat subuh setelah shalat subuh, saya berangkat untuk pergi mengambil barang dagangan dari distributor yang nantinya akan dibawa kepasar.
Entah kenapa saya hari itu sengaja dan sadar ingin memakai helm walaupun jarak dari rumah ke distributor dekat, hanya sekitar 2 menit (280 meter)
Setelah pakai alat berkendara seperti celana, jaket dan helm, saya berangkat keluar rumah, pas sebelum pertigaan berpapasan dengan seorang pemuda yang agak oleng dan jalan miring menyeberang tanpa lihat sekeliling..
temannya memperingati "awas motor..!"
Saat itu saya kaget setengah mati, karena tiba-tiba pemuda itu bergerak menuju jalur yang saya lalui, saya remlah motorku dan hampir jatuh karena ban agak selip serta rem kurang nyengkram.Kayaknya pemuda itu juga kaget hampir tertabrak..
Tiba-tiba.. ada suara dari samping teriak, "PELAN-PELAN KALO JALAN!!!" [ BRAKK!!! ]
Saya hanya ingat suara itu, karena suara itu bersamaan dengan sesuatu yang keras dan tumpul menghantam helm sederhana yang saya pakai ini.
Saya baru sadar kalau saya dipukul sampai oleng kedua kalinya dan hampir jatuh..
Lalu saya berhenti dari motor, mengamati 1-3 detik dan menyadari bahwa dia lagi mabuk, tidak lama setelah itu saya tinggal saja karena beberapa alasan:
- Saya gak jatuh
- Saya gak cedera parah karena terlindungi helm, hanya syok!
- Sipemabuk gak aktif dan agresif menyerang serta mengejar saya.
- Jika saya datangi dan layani, boleh jadi akan bermasalah lebih panjang seperti halnya jika pemuda mabuk itu membawa senjata tajam.
- Kalo pemuda mabuk menang, maka temannya membantu, kalo pemabuk kalah temannya akan memisahkan. Gak ada untungnya, yang ada kerjaanku terhambat jika menang, lalu dia dendam. Kalo kalah, saya malah mendapatkan luka yang seharusnya gak ada.
Lanjut cerita, dari distributor saya kembali kerumah untuk mengatur barang bawaan, sekalian mau lihat kondisi pemabuk tadi..
Tiba-tiba jalanan rame, banyak orang keluar rumah dan berkerumun membentuk kelompok diskusi seperti halnya ada peristiwa heboh dijalanan.
Setelah saya tanya salah satu orang, ternyata tepat setelah saya meninggalkan pemabuk tersebut, ada bapak-bapak yang dipukul pemabuk tersebut sehabis pulang dari masjid shalat subuh, kopiahnya sampai jatuh menurut kabar warga.
Kabarnya bapak tersebut turun dari motor dan menghajar habis pemuda tersebut sampai dibela dan dipisahkan sama teman pemuda mabuk tersebut, walaupun pemuda tersebut melawan tapi gak sanggup menghadapi gempuran bapak itu, akhirnya pemabuk itu kabur dan dikejar sampai masuk gang dan menghilang.
Bapak tersebut masih geram dan bernafas berat setelah mengejarnya dengan motor, beliau mengecam pemuda tersebut jangan sampai dilihat di daerah ini, karena akan dihajar lagi.
Terlihat hidung bapak tersebut memerah bekas hantaman dari pemuda mabuk tersebut, semakin meyakinkan ku bahwa pemuda mabuk itu benar-benar membuat keonaran ditempat umum, siapa saja bisa dipukul, bahkan mungkin jika ada orang tua yang lewat, yang membuat sedikit kesalahan.
Dua hari setelah nya, ketemu sama teman seorang pedagang lagi ngatur barang dagangan yang menjadi saksi melihat jelas peristiwa setelah saya meninggalkan pemuda mabuk itu, menceritakan lebih lengkap kronologinya..
Ternyata bapak tersebut menahan motor pemuda mabuk itu, siang hati teman-temannya datang kerumah bapak subuh tersebut sembari mau mengambil motor yang ditahan, Teman-temannya ini mengaku bahwa motornya itu adalah motor pinjaman yang akhirnya motor tersebut dikembalikan.
Pada akhirnya, dari kejadian itu bisa membuat efek jera jika ada lagi orang yang berbuat onar ditempat tersebut.
Dari kisah ini, kita bisa mengambil hikmah bahwa setiap orang punya kapasitas dan ujian berbeda.
Saya diuji kesabaran, bapak subuh diuji nahi mungkarnya, pemuda mabuk diuji dengan perbuatan maksiat nya.
Di kasus ini, saya mendapatkan pelajaran bahwa Allah tidak membebani seseorang dengan ujian yang lebih berat dari apa yang bisa dipikulnya.
Saya sangat takjub dengan jalan takdir dan porsi ujian yang dipaparkan oleh Allah di peristiwa tersebut, kok bisa pas, kok kebetulan saya pake helm.
Tapi memang sudah menjadi kebiasaan, kalo mau kemana-mana enaknya pake helm, kepala terlindungi dari hujan, dari angin, dari hewan terbang, dari debu, cahaya, privasi dan lain-lain, yang pada akhirnya qadarullah dengan kebiasaan baik itu, Allah melindungi saya dari kejahatan manusia.. Alhamdulillah
"Barangsiapa mengerjakan kebajikan maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmu kamu dikembalikan." (QS. Al-Jatsiya Ayat 15)
![]() |
Saksi Bisu.. |
Gabung dalam percakapan